Turki yang sebagian wilayahnya berada di Eropa punya tiga keunikan. Pertama,kerajaan Ottoman Turki pernah menguasai sebagian Eropa dan Asia sekitar 7 abad. Kedua, Turki salah satu negara Muslim (98%) yang tak pernah dijajah negara lain. Ketiga, Turki menyimpan benda-benda bersejarah,seperti pedang Rasulullah, Nabi Musa, dan kunci Kakbah.
ISTANBUL Kota terbesar di Turki merupakan pusat kerajaan Ottoman(Usman) yang menguasai hampir sepertiga dunia selama 622 tahun. Kerajaan yang didirikan Usman putra Artogrol ini berdiri tahun 1300M dan runtuh tahun 1922. Dalam periode tersebut kerajaan ini memiliki 39 orang raja. Kerajaan ini pernah menguasai kawasan Eropa (Yunani, Arab, Yaman) dan kawasan Afrika (Mesir, Tunisia, Maroko, Aljazair). Istanbul pernah berganti nama jadi Konstantinopel sebagai pusat Kerajaan Romawi dan Bizantium.Kota Istanbul yang indah dibelah laut Bosphorus. Satu sisi di Benua Asia dan sisi lainnya di daratan Eropa, dan kedua wilayah itu dihubungkan jembatan sepanjang 1000 m dengan ketinggian 400 m dari permukaan laut. Istanbul seluas 238 km persegi, sebagian besar warganya hidup didaratan Eropa. Sekitar 3% wilayah Turki di Eropa. Tak heran, bila Turki sejak dulu ingin menjadi anggota Eropa Bersatu.
PEDANG RASULULLAH Pada abad ke-16 M, sewaktu Turki menguasai Mesir dan Arab, kerajaan Ottoman itu memboyong sejumlah benda bersejarah Islam ke Istanbul. Di antaranya: pedang Rasulullah, Nabi Musa, kunci Kakbah, dan pedang para sahabat(para kolifah). Di samping itu juga dibawa tulisan tangan pertama mashaf Al-Qur'an di zaman Usman bun Affan. Benda-benda asli itu kini disimpan di museum dan menjadi perhatian ribuan turis dari seluruh dunia setiap hari di Istana Topkapi, Istanbul. Istana ini dibangun Sultan Mehmed II selama 14 tahun dan selesai 1479. Istana cantik di pinggir lautan Bosphorus ini terdapat diatas area 700.000 m persegi.
Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w.
(Q.33:40).
Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Muhammad.
TANDA KENABIAN
Sejak bayi, tanda-
tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih. Kemudian mereka menutup dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.
TAHUN GAJAH
Ada suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi pertanda bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (kini Ethiopia), menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka'bah. Abrahah ingin mengambil alih peranan kota Mekah dengan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab. Sebelumnya, Abrahah sudah membangun al-Qulles, sebuah rumah ibadah megah di Yaman, sebagai pengganti Ka'bah.
BUHAIRAH
Pada usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra, kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang meyakini bahwa Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk Allah Swt.
AL-AMIN
Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui Hilful-Fudul dan kegiatannya membantu pamannya berdagang, nama Muhammad makin terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, ia mendapat gelar al-Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga pernah mempercayai Muhammad untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan memimpin peletakan Hajar Aswad, saat perbaikan Ka'bah yang rusak akibat banjir.
HILFUL-FUDUL
Pada usia 15 tahun, saat terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin, Muhammad membantu mempersiapkan anak panah untuk paman-pamannya yang hendak berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan rapat untuk menetapkan aturan perlindungan untuk mencegah kelaliman terhadap penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat membuat sebuah organisasi bernama Hilful-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam lembaga ini saat berusia 20 tahun. Di lembaga ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.
KHADIJAH
Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah-
Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.
UMMUL MUKMININ
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam'ah
3. Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq
4. Zainab binti Huzaimah
5. Juwairiyah binti Haris
6. Sofiyah binti Hay
7. Hindun binti Abi Umaiyah
8. Ramlah binti Abu Sufyan
9. Hafsah binti Umar bin Khattab
10. Zainab binti Jahsyi
11. Maimunah binti Haris
RIWAYAT MUHAMMAD
Kisah Muhammad sangat banyak disebut dalam Al-Qur'an. Nama Muhammad disebut 4 kali dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui melalui penuturan para sahabat dan ditulis oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad ditempatkan pada urutan pertama orang yang berpengaruh dalam sejarah manusia.
WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah
(Q.96:1-5).
DAKWAH
Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah,Abu Bakar as-Siddiq,dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah
(Q.15:94).
Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Kuraisy.
TAHUN DUKA CITA
Muhammad benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke-10 kenabian ini disebut 'Am al-Huzn (tahun duka cita).
ISRA MIKRAJ
Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah Swt.
(Q.17:1).
Dalam kesempatan mikraj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.
TA'IF
Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian,Muhammad pergi ke luar kota Mekah menuju Ta'if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
IKRAR AQABAH
Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman.
RENCANA MEMBUNUH NABI
Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana jahat itu ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi,mereka hanya menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi dan Abu Bakar sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib.
HIJRAH KE MADINAH
Dua belas tahun sudah Nabi berdakwah,tapi kaum Kuraisy tetap belum mau menerima risalah kenabiannya. Maka Nabi hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi hijrah, kota Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi (kota Nabi) atau Madinah al-
Munawwarah (kota yang bercahaya).
MASJID QUBA
Sebelum sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang jaraknya 10 km dari Madinah. Nabi tinggal di sana selama beberapa hari,sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini, Nabi membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. sebagai pusat peribadatan. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian Muhammad.
PIAGAM MADINAH
Di Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar-dasar kehidupan bagi kaum muslim dan penduduk Madinah dalam beberapa langkah. Pertama, mempererat tali ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum Muhajirin dan Ansar yang sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid Nabawi, sebagai tempat untuk mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga, mengikat tali persaudaraan dengan komunitas lain yang tidak beragama Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ikatan hubungan itu terwujud dalam perjanjian yang disebut dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa disebut sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara.
IZIN PERANG
Kendati Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin terancam, Allah mengizinkan mereka untuk berperang
(Q.22:39-41).
Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr,Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf (mengelilingi Ka'bah). Mimpi itu disampaikan kepada para sahabat. Saat itu pula, Nabi mengumumkan kepada kaum muslim untuk menunaikan ibadah haji di Mekah. Namun kaum musyrik Kuraisy menghalang-halangi mereka. Kaum Kuraisy kemudian mengutus Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi dan membuat perjanjian perdamaian. Nabi dan Suhayl menyepakati syarat-syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali bin Abi Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Jika ada kaum Kuraisy yang menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin walinya, ia harus dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut Muhammad menyeberang ke pihak musyrik Kuraisy, ia tidak akan dikembalikan kepada Muhammad. Kabilah-kabilah Arab bebas bersekutu dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun tersebut (6H), Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk ke Mekah. Mereka juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya, dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih dari tiga hari dan tidak membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya.
'UMRAH AL-QADA'
Setahun setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim dapat memasuki kota Mekah untuk beribadah haji di Ka'bah. Kaum musyrik Kuraisy membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga hari. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang disebut 'Umrah al-Qada', pengganti umrah yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya karena dilarang kaum musyrik Kuraisy.
PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman. Enam bulan setelah perjanjian itu Nabi berdakwah kepada para penguasa di sekitar Arab, dengan cara mengirimkan surat, antara lain kepada penguasa Iran,
Mesir, Abessinia, Persia dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya berjumlah sekitar 105 buah. Namun, tidak semua teks surat itu disalin lengkap. Surat itu berisi seruan untuk masuk Islam. Setiap surat dicap dengan stempel dari perak yang diukir dengan tiga baris kata: Muhammad, Rasul, Allah.
FATH MAKKAH
Suatu saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dengan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslim. Mengetahui hal itu, Nabi segera menyiapkan sepuluh ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah. Pasukan muslim memasuki kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum Kuraisy. Peristiwa itu disebut Fath Makkah (pembebasan Mekah). Di Mekah, Nabi menghancurkan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah. Setelah itu Nabi menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka'bah. Kemudian mereka mendirikan salat berjemaah dengan dipimpin oleh Rasulullah Saw.
HAJI WADA'
Pada tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke Mekah pada 28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai wakilnya di Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung masuk ke Masjidilharam melalui pintu Bani Syaibah, serta melakukan tawaf dan sai. Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina dan tinggal di sana hingga terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi berangkat ke Arafah dengan diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah haji wada' (wadak) ini turun firman Allah Swt.
(Q.5:3)
yang menandakan bahwa Allah Swt. telah menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah mencukupkan nikmat-Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji wadak (haji perpisahan), karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu Nabi wafat.
WAFAT
Dua bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wadak, Nabi menderita demam. Badannya mulai lemah. Meskipun demikian ia tetap memimpin salat berjemaah. Namun setelah merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar menjadi penggantinya sebagai imam salat. Setelah beberapa hari sakit, Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63 tahun. Abu Bakar as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh kaum Muhajirin dan Ansar sebagai Khalifah ar-Rasul (pengganti Rasul).
UMMUL MUKMININ
Setelah Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi disebut Ummul Mukminin (ibu orang-orang beriman). Nabi menikahi para wanita tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk melindunginya dari tekanan kaum musyrik, membebaskannya dari status tawanan perang, mengangkat derajatnya, dan menciptakan perdamaian dengan suku dari wanita yang dinikahi oleh Nabi.
NABI MUHAMMAD SAW.
570 Lahir di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau tanggal 20 April
595 Menikah dengan Khadijah binti Khuwailid
610 Menerima wahyu pertama
617 Tahun Duka Cita ('Am al-Huzn). Abi Talib dan Khadijah wafat
619 Berdakwah ke Ta'if
621 Isra Mikraj
622 Hijrah ke Madinah
624 Perang Badr
625 Perang Uhud
626 Perang Khandaq
628 Perjanjian Hudaibiyah
629 Menunaikan 'Umrah al-Qada'
630 Pembebasan kota Mekah oleh kaum muslim
631 Tahun Perutusan ('Am al-Bi'sah). Beberapa tokoh dan delegasi dari berbagai penjuru datang untuk menyatakan keislaman mereka
632 Haji Wada'. Nabi Muhammad wafat pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau tanggal 8 Juni.
MUKJIZAT
Nabi Muhammad dikaruniai sekitar 50 mukjizat. Dari sekian banyak mukjizat itu, Al-Qur'an merupakan mukjizat Nabi yang paling besar pengaruhnya bagi Islam dan dijadikan pegangan hidup bagi setiap muslim. Tidak ada yang dapat menyamai isi Al-Qur'an hingga kini
(Q.11:13).
Mukjizat-mukjizat Nabi yang lain, misalnya: Nabi dapat mengetahui isi hati lawan, tubuhnya menebarkan bau harum,bumi patuh atas perintahnya, dan Nabi bisa mengeluarkan susu dari seekor kambing kurus.
Dikota mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya akan melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di buktikan dengan pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Mutahlib. Di antara pemboikotan tersebut adalah:
1.Memutuskan hubungan perkawinan
2.memutuskan hubungan jual beli
3.memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan lain-lain
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang di gantungkan di kakbah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad Saw. Menghentikan gerakannya.
Nabi Muhammad Saw. Merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan pusat dakwah ialam beliau bersama zaid bin haritsah hijrah ke thaif untuk berdakwah ajaran itu ditolak dengan kasar. Nabi Saw. Di usir, di soraki dan dikejar-kejar sambil di lemparidengan batu. Walaupun terluka dan sakit, Beliau tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Meghadapi cobaan yang di hadapinya.
Saat mengahadapi ujian yang berat Nabi Saw bersama pengikutnya di perintahkan oleh ALLaH SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke baitul maqbis di palestina, kemudian naik kelangit hingga ke sidratul muntaha.
Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuuh dalam waktu satu malam.
Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut.
1. Karunia dan keistimewaan ersendiri bagi Nabi saw.
2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan beliau sebagai rasul
3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri.
Berita ini menjadi olokan kaum Quraisy kepada Nabi saw. Mereka mengira Nabi saw telah gila. Orang pertama memperceyainya adlah Abu Bakar sehingga diberi gelar As Siddiq.
Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)
ØFaktor yang menorong hijrahnya Nabi saw
1. Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib, karena:
pada tahun 621 M telah dating 13 orang penduduk Yatsrib menemuiNabi saw di bukit Akabah.
pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya sbb:
Merea sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib.
Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib.
3. Rencana pembunuhan Nabi saw:
Setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemudah tangguh.
Mengepung rumah Nabi saw dan akan membunuhnya saat fajar.
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan parapemuda qurasy terkacoh. Mereka mengejar dan enjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut mera
Akhir Periode Dakwah Rasululah di Kota Mekkah
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkahmaka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.
Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepathari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 hijrahbertepatan 24 September 6 M, Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar.
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
Golongan yahudi yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesmpatan bagi Nabi saw untuk
mengatur strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.
Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:
Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar
Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam
Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan social untk masyarakat Islam
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldtun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.
Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah SAW Periode Madinah
antara lain:
Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
Persatuan dan saling menghormati antar agama
Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
Terciptanya hubungan yang kondusif
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Dakwah di Madinah
antara lain:
Cmengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi
CMencintai Rasullulah saw
Cmensosialisasikan sunnah Nabi saw
CGemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
CMemelihara silaturahmi dengan sesama manusia
CBerkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw
CMempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya
CSenantiasa berjihad dijalan Allah
CAktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam
CMerawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
CMenekuni dan mempelajari warisan Nabi saw
Dakwah Rasulullah Peiode Madinah Diterapkan Oleh Pelaku Bisnis
Selain sebagai pelaku bisnis, ia mempunyai kewajiban dalam berdakwah menyiarkan islam yang aman, damai dan tidak melanggar perjanjian bisnis yang islami.
Perjanjian dapat dilakukan antara pebisnis yang berlainan agama
Sesama pebisnis muslim, baik sebagai bos maupun karyawan, dapat mengambil hikmah dai konsep muhajrin sebagi pendatang, dan anshar sebagi tuan rumah (penolong).
Inti dari pengembangan usaha, apapun bidangnnya harus mengikuti usaha yang islami tidak mengurangi takaran, tidak merusak dan tidak merampas hak orang lain.
Tentang ria: ALMAIDAH AYAT 45
Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang lalim
ANIAYA :AL-BAQARAH AYAT 264
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
HASUD : AL-QALAM AYAT 11
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
AN-NUR AYAT 15
(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.